STRUKTUR TINGGIAN DI SUB CEKUNGAN MAJALENGKA BERDASARKAN METODE GAYABERAT
Abstract
Majalengka sub-basin in the eastern part of the Bogor Basin is mostly covered by thick volcanic deposits. However, oil and gas seepage appeared in the volcanic area. Due to seismic technology has not been able to penetrate the thick layers of volcanic rock, gravity is an alternative method to describe subsurface conditions in this area. Gravity method can determine the configuration of the basin based on different rock density. Identification of the structure and determination of structural high area is analyzed based on interpretation of gravity anomaly, residual anomaly, gradient analysis and 3D modeling of the gravity. Vertical gradient technique was used to determine the position of fault structure, while the Second Vertical Derivative (SVD) to determine the type of fault. A 3-dimensionals model was made to determine the distribution and geometry of the basin. The results showed that the structures control the formation of the basin is in the form of northwest-southeast reverse fault, east-west and southwest-northeast shear fault. The depth of the basement in the study area is between 2700-5000 m. These gravity analysis provide the information of structural highs that allow the presence of hydrocarbon trap: Kadipaten- Majalengka and Ujungjaya-Babakan Gebang High.
Sub-cekungan Majalengka termasuk dalam Cekungan Bogor bagian timur yang sebagian besar tertutup oleh endapan vulkanik yang cukup tebal. Namun demikian cekungan ini mempunyai rembesan minyak dan gas yang banyak muncul di area vulkanik. Hingga saat ini, teknologi seismik belum mampu menembus lapisan vulkanik tebal untuk mengungkap konfigurasi lapisan batuan di bawahnya. Oleh karena itu digunakan metode gayaberat sebagai metode alternatif dalam menggambarkan kondisi bawah permukaan yang tertutup batuan vulkanik. Gayaberat adalah salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui konfigurasi cekungan berdasarkan perbedaan parameter fisis densitas batuan. Identifikasi struktur dan penentuan area tinggian dilakukan berdasarkan interpretasi dari peta anomali gayaberat dan anomali residual, analisis teknik gradien dan pemodelan 3D gayaberat. Teknik gradien vertikal digunakan untuk menentukan posisi struktur sesar sedangkan Second Vertical Derivative (SVD) untuk menentukan jenis sesar. Model 3-dimensi dibuat untuk menentukan sebaran dan geometri cekungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur yang mengontrol pembentukan cekungan adalah berupa sesar naik arah baratlaut-tenggara, sesar geser arah barat-timur dan baratdaya-timurlaut. Kedalaman basement pada daerah penelitian antara 2700-5000 m. Peta anomali Bouguer, anomali residual dan model 3D gayaberat memberikan informasi terdapat tinggian yang memungkinkan terdapatnya perangkap hidrokarbon, yaitu Tinggian Kadipaten–Majalengka dan Ujungjaya-Babakan Gebang.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Ardilaksana, B.B., 2013. Pemodelan 3D Gayaberat dan Analisis Struktur Detail Untuk Pengembangan Lapangan Panas Bumi Kamojang. Skripsi, Jurusan Fisika, Universitas Lampung: Lampung
Djuri, 1973. Peta Geologi Lembar Arjawinangun, Jawa, Skala 1 : 100.000, P3G, Bandung.
Haryanto, I., Nurdradjat dan I. Saputra, 2015. Identifikasi Struktur Geologi Berdasarkan Aspek Morfologi, Stratigrafi, Pola Jurus Lapisan Batuan dan Sebaran batuan : Studi Kasus Daerah Bantarujeg-Majalengka, Propinsi Jawa Barat. Bulletin of Scientific Contribution, 13 (2), 140-151.
DOI: 10.24198/bsc%20geology.vol13.2015.2
Kusumastuti, A., Mortimer, A., Todd, C., Guritno, E., Goffey, G., Bennet, M., and Algar, S., 2001. Deep-water petroleum provinces of Southeast Asia: a high level overview. Indonesian Sedimentologist Forum, 2nd regional seminar, p. 10-15.
Martodjojo, S., 1984. Evolution of Bogor Basin, West Java. Unpublished Ph.d dissertation, ITB
Martodjojo, S., 1994. Data stratigrafi, pola tektonik, dan perkembangan pada jalar anjakan-lipatan di pulau Jawa : Kumpulan Makalah Seminar Geologi dan Tektonik Pulau Jawa, sejak akhir Mesozoik hingga Kuarter. Jurusan Teknik Geologi UGM, 15 -25.
Muljana, B., K. Watanabe and M.F. Rosana, 2012. Petroleum System In Back Arc Basin Majalengka Sub-Basin Indonesia. Word Academy Science, Engineering and Technology 62, 1792 – 1800.
Satyana, A.H. and Armandita, C., 2004. Deep-water play of Java, Indonesia : regional evaluation on opportunities and risks. Proccedings International Geoscience Conference of Deepwater and Frontier Exploration in Asia and Australasia, Indonesian Petroleum Association and American Association of Petroleum Geologists, Jakarta, 293-320.
Satyana, A.H., 2005. Oligo-Miocene Carbonates of Java, Indonesia : Tectonic – Volcanic setting and petroleum implications. Indonesian Petroleum Association Proceedings 30th Annual Convention and Exhibition, Jakarta.
Setiadi, I., B. Setyanta, dan B.S. Widijono, 2010. Delineasi Cekungan Sedimen Sumatra Selatan Berdasarkan Analisis Data Gaya Berat. JSDG, 20 (2).
Telford, W.M., L.P. Geldart, R.E. Sheriff, D.A. Keys, 1990. Applied Geophysics. Cambridge University Press. Cambridge
Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia. Vol. IA, General Geology of Indonesia and adjacent archipelagos. Martinus Nijhoff, The Hague, Netherlands.
DOI: http://dx.doi.org/10.14203/risetgeotam2016.v26.278
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Dadan Dani Wardhana, Kamtono Kamtono, Karit Lumban Gaol
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright of Riset Geologi dan Pertambangan (e-ISSN 2354-6638 p-ISSN 0125-9849). Powered by OJS
Indexed by:
Plagiarism checker: