PENGARUH AIR LAUT PADA AIRTANAH TIDAK TERTEKAN DI WILAYAH UTARA KOTA DAN KABUPATEN SERANG, PROVINSI BANTEN
Abstract
Serang Municipality and Serang Regency in Banten Province are the buffer zones area of capital city Jakarta. Population growth in Serang Municipality in the year of 2010-2012 was 2.91%, and in Serang Regency in the year of 2000-2010 was 1.43%. It is eminent that increase of population would increase the consumption of water. The freshwater from unconfined aquifer is an alternative supply for domestic need, in addition to the supply from water utilities (PDAM). However, uncontrolled water pumping would cause the declining of water table; then influenced of seawater might occur. This study was conducted to determine whether the unconfined groundwater has been influenced by seawater. The study consisted of groundwater observation, measurement and groundwater collection (20 samples collected). Then, the samples were analyzed in laboratory, which consisted of flame photometric, volumetric, and visible spectrophotometric. Results showed that District of Pontang, Kasemen, Ciruas, and some areas in Kramawatu and Serang are the areas that were most affected by seawater. One location, SRG 33, in Tembakang village, Pontang District, has the highest content of electro-conductivity, salinity, sodium, chloride, and magnesium. That indicates that groundwater in this location is the most influenced by seawater.
Kota dan Kabupaten Serang adalah dua wilayah yang terletak di Provinsi Banten, sebagai daerah penyangga Ibu Kota Jakarta. Pertumbuhan penduduk di Kota Serang pada tahun 2010-2012 mulai menunjukkan kenaikan yang cukup tinggi sebesar 2,91% dan di Kabupaten Serang dari tahun 2000-2010 sebesar 1,43%. Jumlah penduduk yang meningkat berdampak meningkatnya konsumsi air yang dibutuhkan. Airtanah tidak tertekan dapat menjadi alternatif penyedia air bersih selain PDAM, namun pengambilan airtanah tidak tertekan yang tidak terkendali dapat berpotensi menimbulkan penurunan muka airtanah (MAT), sehingga dapat memicu adanya pengaruh air laut ke airtanah tidak tertekan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas airtanah tidak tertekan telah terpengaruh oleh air laut. Penelitian meliputi pengamatan, pengukuran dan pengambilan 20 conto airtanah, metode analisis berupa fotometri nyala, volumetri, dan spektrofotometri sinar tampak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa lokasi yang telah terpengaruh oleh air laut secara umum terdapat di Kecamatan Pontang, Kasemen, Ciruas, sebagian Kecamatan Kramatwatu dan Serang. Satu lokasi di titik SRG 33 di Kp. Tembakang, Kecamatan Potang mempunyai kandungan DHL, salinitas, natrium, klorida, dan magnesium tertinggi dibanding lokasi lainnya, ini menunjukkan bahwa titik ini telah terpengaruh oleh air laut.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Anthoni, J. F., 2006. The Chemical Composition of Seawater, www.searchfriends.org.n /oceano/seawater.htm. Diunduh pada tanggal 05 Februari 2016.
Appelo, C. A. J., and Geinaert W., 1991. Processes Accompanying the Intrusion of Salt Water, Hydrology of Salt Water Intrusion, A selection of SWIM Paper, V. 11, International Contribution to Hydrology Series, Editorial Bord. International Association of Hydrologist, 291 – 304.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Serang (Statistics Serang Regency), 2013. Kabupaten Serang dalam angka 2012.
Eaton, A.D., L.S. Clesceri, E.W. Rice, A.E. Greenberg, M.A.H. Franson, (editors). 2005. Standard Methods for the Examination of Water and Wastewater, Centenial Edition, 21th edition, American Public Health Association, Washington, D. C., 1368 pp.
Effendi, A. C., 1974. Peta Geologi Lembar Bogor Skala 1:100.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air. Kanisius. Yogyakarta. 258 pp.
Fetter, C. W., 1994. Applied Hydrogeology. 3rd ed., New York, Amerika Serikat: Macmillan College Publishing Company, Inc., 24-50.
Hadiyan, M. S. D., Mardiana M., Abdurahman O., dan Iman M. I., 2006. Sebaran Akuifer dan Pola Aliran Airtanah di Kecamatan Batuceper dan Kecamatan Benda Kota Tangerang, Propinsi Banten, Jurnal Geologi Indonesia, 1(3), 115 – 128. DOI: 10.17014/ijog.vol1no3.20061
Hem, J. D., 1989. Study and Interpretation of the Chemical Characteristic of Natural Water, 3rd ed, US. Geological Survey, Water Supply Paper 2254, 125 pp.
Irham M., Achmad R. dan Sugeng Widodo., 2006., Pemetaan Sebaran Airtanah Asin Pada Aquifer Dalam di Wilayah Semarang Bawah. Berkala Fisika, 9 (3), 137-143.
Kagabu M., Shimada J., Delinom R., Tsujimura M., Taniguchi M., 2011. Groundwater Flow System Under a Rapidly Urbanizing Coastal City as Determined by Hydrogeochemistry. Journal of Asian Sciences, 226-239. DOI: 10.1016/j.jseaes.2010.07.012
Lubis, R. F., 2006, Bagaimana Menentukan Daerah Resapan Air Tanah, [Online, accesed 7 Desember 2007]. URL: http:// io.ppi.jepang.org/ download.php? file= files/inovasi _Vol.6 XVIII Maret 2006 page 78.pdf.
Marfai M. A., dan Lorenz K., 2007. Monitoring Land Subsidence in Semarang, Indonesia. Environmental Geology, 53 (3). DOI: 10.1007/s00254-007-0680-3.
Onodera S., Saito M., Sawano M., Hosono T., Taniguchi M., Shimada J., Umezawa Y., Lubis R. F., Buapeng S., dan Delinom R., 2009. Erratum to”Effects of Intensive Urbanization on the Intrusion of Shallow Groundwater Into Deep Groundwater: Examples From Bangkok and Jakarta”. Science of the Total Environmental, 407 (9), 3209-3217. DOI: 10.1016/j.scitotenv.2009.01.050.
Robert M. Delinom,R.M., Abdurrahman A., Hasanuddin Z.A., Makoto T., Dadan S., Rachmat Fajar Lubis R.F., Eko Y. 2008. The contribution of human activities to subsurface environment degradation in Greater Jakarta Area, Indonesia. Science of the Total Environmental. STOTEN-10937, 3 - 14. DOI:10.1016/j.scitotenv. 2008.10.003.
RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Provinsi Banten 2007-2012. Sarana Prasarana daerah Provinsi Banten. http://bantenprov.go.id/read/infrastruktur.html. Diunduh Januari 2016.
Rusmana E., Suwitodirjo K., Suharsono., 1991. Peta Geologi Lembar Serang, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Sahwilaka J., dan Kustini I., 2014. Pengaruh Airlaut Terhadap Kualitas Airtanah Dangkal di Kawasan Pantai Kota Surabaya. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil, Universitas Negeri Surabaya, 3 (3), 241-247.
Sawyer C. N., McCarty P. L., and Parkin G. F., 2003. Chemistry for Environmental Engineering and Science, fifth edition. McGraw Hill. Singapore. 752 pp.
Suherman, D., dan Sudaryanto, 2009. Tipe Air Untuk Penentuan Aliran Airtanah Vertikal di Cekungan Jakarta, Jurnal RISET Geologi dan Pertambangan, 19 (2), 99-108.
DOI: 10.14203/risetgeotam2009.v19.26
Stuyfzand. J., 1991. A New Hydrochemical Classification of Water Type: Principles and Aplication to Coastal-Dunes Aquifer System of Netherland, Hydroloy of Salt Water Intrusion. A Selection of SWIM Paper, V. 11, International Contribution to Hydrology Series, Editorial Board International Association of Hydrologist, 329-357.
Stumm, W. dan Morgan, J. J., 1981. Aquatic Chemistry an Introduction Emphasizing Chemical Equilibria in Natural Waters second edition, John Wiley and Sons, Canada. 780 pp.
Sudaryanto, Delinom, R. M, Suherman, D., Lubis, R. F., 2014. Gangguan Airlaut Terhadap Kondisi Airtanah di Wilayah Semarang, Jawa Tengah. Majalah Geologi Indonesia, 29 (2), 101-113.
Suhartono, E., Purwanto dan Suripin, 2013. Kondisi Intrusi Air Laut Terhadap Airtanah Pada Akuifer di Kota Semarang, Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 396-401. ISBN 978-602-17001-1-2
Widada dan Sugeng, 2007. Gejala Intrusi Air Laut di Daerah Pantai Kota Pekalongan, Ilmu Kelautan UNDIP, ISSN 0853-7291, 12 (1), 45 – 52. DOI: 10.14710/ik.ijms.12.1.45-52
DOI: http://dx.doi.org/10.14203/risetgeotam2016.v26.276
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Wilda Naily, Sudaryanto Sudaryanto, Dadan Suherman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Copyright of Riset Geologi dan Pertambangan (e-ISSN 2354-6638 p-ISSN 0125-9849). Powered by OJS
Indexed by:
Plagiarism checker: